Labels

Absurd (5) Anything (3) Interest (4) Just saying (11) My Peak (13) Puisi (2) Travelling (17)

Friday, April 5, 2013

Bermalam dimasa lampau, Situs Megalitikum (Trip to Gunung Padang)

Trip kali ini beranggotanakan Saya sendiri (nunu), Haqi, Cipluks, Adhit, kaka Beni dan om Tri, ya lagi - lagi saya jadi yang paling cantik (haha, narsis). Kami berangkat jam 19.00 dari cilegon dengan menggunakan kendaraan pribadi avanza milik Om Tri. Om tri ini umurnya 40an lebih tapi semangatnya masi membara dalam dunia traveling, dan kami diajak untuk mengantarnya menikmati sunrise di gunung gede pangrango. Ya Gede - pangrango adalah tujuan utama kami. sebelumnya kami janjian dengan kaka beni seorang teman ngtrip dan mendaki yang pernah trip bareng sebelumnya ke gunung Ceremai di Kuningan - Cirebon, kami janjian menjeput ka beni di Cengkareng. Karena perut kami sudah nagih untuk makan akhirnya kami istirahat dan makan sebelum melanjutkan perjalan ke Cianjur. Jam 10an kami baru melanjutkan perjalanan dan masuk jalan tol jagorawi, perjalan memakan waktu 3jam dan lalu lintas padat merayap, maklum jum'at malam dan weekend. Pukul 01 pagi dihari sabtu kami sampai di basecamp (Taman Nasional Gede Pangrango) TNGP Cibodas, Hujan dan angin kencang menyambut kami ber6. TNGP sendiri sedang tutup untuk semua jalur pendakian (jalur Cibodas, Gunung Putri dan selabintana) sampai akhir maret karena cuaca buruk, tapi karena kami sangat sangat ingin naik dan membawa teman yang ranger TNGP yang kami pikir bakal diizinkan dan aman-aman ajah (bandel, jangan ditiru). Melihat cuaca yang ga bersahabat bahkan seng-seng dibasecamp sampai pada terbang, akhirnya kami mengurungkan niat nanjak TNGP dan merubah destinasi. banyak referensi yang ada diotak kami ber6, gunung papandayan, cikuray dan salak atau ngecamp dipondok halimun. dengan mempertimbangkan jarak dan logistik yang kami bawa, kamipun memilih gunung padang yang lokasinya cukup dekat dengan base camp cibodas, masi di Cinajur. Kamipun merencanakan untuk berangkat besok paginya,dan bermalam dibase camp Cibodas, tepatnya dirumah Alfin si pria gimbal yang katanya jarang mandi, tapi jangan salah meskipun penampilannya sedikit kucel tapi pacarnya cewe bule. Alfin ini orangnya supel jadi ga heran pas ketemu kami udah cerita ngalor ngidul sampai berjam-jam, dan dia senang memelihara reptil. Kantukpun sudah mulai menyerang kami, dan akhirnya kami pun beranjak untuk tidur, tidue dengan beralaskan sleeping bag... time to take a rest.


Pukul 05 pagi aku sudah bangun, gerimis pagi ini seakan menjadi alunan musik yang syahdu berkolaborasi dengan suara angin yang menemani tidur kami dari semalam. Dingin yang menusuk sampai ke tulang membangunkanku, sambil mencoba untuk duduk, aku melihat kesekeliling, sleeping bag lengkap dengan penghuni didalamnya bagaikan lontong - lontong yang tertata rapi dietalasi warung makan (kyaaaaa~ efek lapar). Akhirnya yang lain pun terbangun. Terangnya pagi sudah mulai menyusup kedalam rumah, dan kamipun bergegas keluar untuk menikmati udara dingin Cibodas, Aroma pegunungan... ah Rindu (gumamku).

Sebelum berangkat kami mampir ke base camp TNGP, disana sudah ada ranger - ramger yang sedang berFB ria, dan kamipun bertemu dengan Bang Idhat Lubis Pendiri Indonesian Green Ranger yang merupakan kakak dari Idhan Lubis. Bang Idhat ini sungguh hebat, perawakan yang tinggi dan bertubuh gemuk, meskipun kerutan - kerutan diwajahnya sangat terlihat tetapi beliau tetap dipanggil Bang.

Adhit, mamih (istri bang idhat), Haqi, Nunu, kaka Beni, Cipluks, Bang idhat

aku memperhatikan sekeliling base camp, piala - piala, puisi - pusi soe hok gie yang dibingkai, alat - alat naik gunung menghiasi rungan itu dan yang paling menarik ada plakat 'in memoriam Soe hok gie dan Idhan lubis' disana, yang sebelumnya ada di Mahameru,Puncak Semeru.  Plakat in memoriam Soe hok gie dan Idhan lubis ini diturunkan dari Semeru pada tanggal 17 Desember 2012.

Foto bareng plakatnya dulu sebelum ke Semeru :p (photo by : Adhitya Fajar)

 Nice :) (photo by : Adhitya Fajar)

kata bang idhat Lubis soal penurunan plakat ini "Kita telah banyak berdosa terhadap alam Semeru, dengan plakat ini dilepas semoga alam Semeru bisa bersih dan menyadarkan pendaki Semeru untuk tidak meninggalkan sesuatu selain jejak dan tidak mengambil sesuatu selain foto"

Ya yang perlu diingat saat mendaki gunung :
1. Jangan meninggalkan apapun selain jejak kaki
2. jangan mengambil apapun selain foto
3. dan jangan membunuh apapun selain waktu
*salam lestari*

lanjut cerita, sebelum berangkat ga lupa kami mengisi perut kami dengan makanan khas sunda yang terletak didekat base camp. Setelah kenyang kamipun packing dan berangkat menuju Gunung Padang, Cianjur. karena tidak ada yang tahu rute kesana akhirnya kami menggunakan GPS, Haha. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 2 jam dari Cibodas, untuk bisa ke gunung padang bisa menggunakan angkot, tapi angkot beroperasi tidak sampai pos gunung padang, untuk sampai kesana bisa menyambung dengan menggunakan ojek. Jalan menuju Gunung Padang lumayan bagus dan bisa dilalui mobil untuk sampai ke gerbang pos gunung padang. Pertama kami melewati perkampungan penduduk yang hampir disetiap rumah mempunyai pohon rambutan, dan membuat kami jadi merasa 'kabita' pengen makan rambutan. Setelah itu kami melewati kebun teh yang pemandangannya membuat kami berdecak kagum, sejuk.. asri... Subhanallah indah.

kamipun sampai dipos penjaga Gunung padang, dengan biaya administrasi Rp3000 per orang kami sudah bisa menikmati wisata masa lalu, ya berada disini membuat aku serasa ada dizaman megalitikum :) . Sebelumnya kami meminta izin kepada penjaga pos untuk diizinkan meninap, biasanya bagi yang berkunjung tidak diperkenankan untuk menginap,kecuali untuk keperluan pendidikan. Setelah lama berbincang dan membujuk - bujuk akhirnya kami diizinkan. Untuk bisa naik ke atas Gunung Padang sudah terdapat jalur pendakian yang berupa tangga, terdiri dari 2 jalur kiri dan kanan. jalur kiri medan tangganya curam dan dibutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di situs megalitikum sedangkan jalur kanan tangganya cukup landai tapi jaraknya lebih jauh sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.
dan kami pun sampai dengan meliwati jalur kiri, jalur ini cukup susah untuk om Tri tapi beliau masih tetap semangat.

yeah kami sekarang sudah ada diketinggian 885 mdpl dan disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah.

Gunung padang ini terletak 885 mdpl dan merupakan sebagai situs megalitikum terbesar se-asia tenggara. Areal situs ini seluas 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak yang memiliki 5 pelataran, dan dipelataran yang kelima terdapat singgasana Raja. Bentuk gunung yang berbentuk segitiga sama sisi dinyakini peneliti bahwa terdapat piramida yeng terkebur gunung padang tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan batuan yang terdapat di Gunung Padang ini berumur 4700 SM lebih tua dibangdingkan piramida yang ada di Mesir.  Menapaki bebatuan yang menajubkan membuatku tak habis berfikir, bagaimana bisa batu - batu sebanyak ini bisa ada disini dan letaknya tersusun begitu rapi, dan yang membuat aku heran bentuk batu - batu ini hampir samapai berbentuk panjang seperti balok tetapi bersegi lima... teknologi apa yang dipakai pada saat zaman itu, apakah mereka memahat satu per satu batu itu? sungguh mengagumkan.

 muka cape tapi tetep eksis

Setelah asik berkeliling kamipun istirahat dimenara yang terdiri dari 2 lantai, dan dilantai teratas kami bisa melihat situs megalitikum ini full sekalian mencari tempat untuk mendirikan tenda. Kami memilih tempat yang sedikit jauh dengan situs megalitikum, biar dapet feel hutannya.
 ditenda

Siangpun telah berganti senja, dan senja berganti menjadi malam gelap gulita, tidur disini membuatku merasa seperti ada dizaman lain, siluet - siluet batu - batu terlihat jelas dan berdiri kokoh. kamipun terlelap dalam dekapan masalalu.


 yeah Here we Are :D

1 comment:

  1. mantap sekali kakaah informasi,insya Alloh nanti nyusul... kalo sekarang masih bisa gak ya bermalam dan mendirikan tenda dipuncak gunung padang ??

    ReplyDelete