Labels

Absurd (5) Anything (3) Interest (4) Just saying (11) My Peak (13) Puisi (2) Travelling (17)

Tuesday, February 19, 2013

Mandalawangi - Pangrango

Rindu Mandalawangi ~  begitu rindu :')
Tidak heran jika Soe Hok Gie pernah mencintai Mandalawangi dengan puisinya :

“Mandalawangi – Pangrango”
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966

Saturday, February 16, 2013

Sleep Paralysis atau apa? ~

Pernah ga ngerasa waktu tidur tiba - tiba badan terasa sangat berat dan ga bisa digerakin? gue pernah.. sering malah dan ini buat gue ngarasa keganggu dan takut.

Banyak nama untuk menyebutkan kejadian ini, tindihan, reprepan dalam bahasa sunda, dan sleep paralysis dalam bahasa saintis

Kejadian ini ga hanya sekali atau 2 kali tapi sering, sampe - sampe  gue takut buat tidur.
Awalnya gue ngalamin kejadian ini ketika gue masih SMA,
ceritanya gue lagi tidur dikamar tiba - tiba gue bangun, settingan ruangan persis sama kaya gue tidur. Saat nyoba buat ngegerakin badan ga bisa sama sekali, bahkan buat ngegerakin jari aja ga bisa, akhirnya gue mencoba buat teriak, berharap ibu atau kakak - kakak   gue denger dan cepet nolongin, tapi ternyata buat ngucapin 1 katapun gue ga bisa. gue terus berusaha buat bergerak, tiba - tiba gue liat anak kecil dateng nyamperin gue, ga serem tapi.. gue cuma bisa heran dan baca doa - doa yang gue inget, dia ngedeketin gue dan megang perut gue, akhirnya dengan usaha yang keras gue berusaha nyingkirin tangannya dari perut gue dan berhasil, gue ngerasa tangannya begitu dingin... entah ini nyata atau ngga, saking takutnya gue tetep baca - baca dan akhirmya gue bangun dan bisa bergerak. Bangun - bangun badan jadi kerasa ga enak, keringetan dan capek luar biasa.

Sebelumnya gue udah ngalamin hal  yang mirip kaya gini, ga bisa bergerak, entah itu mimpi atau bukan... settingan tempatnya persis sama dengan kenyataan, tapi gue ga inget detailnya, yg paling gue inget ya yang cerita diatas, saking seremnya. Setelah kejadian itupun gue masih tetep ngalamin reprepan. Macem - macem kejaidiannya.. dari denger suara - suara bahkan berasa ngeliat wujud yang nindihin, ngerasa roh mau dibawa entah kemana dan bikin gue takut.

gue penasaran dengan apa yang gue alamin saat tidur, cerita ketemen - temen dan nanya apa mereka pernah ngerasain kejadian itu dan jawabannya ngga, sempet searching - searching dan akhirnya gue dapet klo kejadian yg gue alami itu disebut Sleep Paralysis dan berdasarkan artikel yang gue baca itu hanya halusinasi, entahlah... gue masih bingung.
ini kutipan dari salah satu artikel...
"Sleep Paralysis (SP) terjadi ketika seseorang mempunyai masalah dengan otak seperti stress, lelah, atau insomnia, otak akan bekerja dengan tidak baik sehingga tahap tidur akan kacau dan yang terjadi pada penderita SP adalah ketika memasuki tahap tidur ringan -- ketika masih setengah sadar dan masih mengira dirinya masih terjaga-- kemudian langsung melompat ke tahap tidur REM (rapid eye movement). Seperti yang kita tahu, di tahap mimpi selalu terjadi adanya bayangan-bayangan, entah seseorang, orang asing, atau bahkan sosok aneh. Jadi, ketika memasuki tahap REM, kita seperti melihat sosok bayangan di hadapan kita atau bahkan menindihi kita, yang sebenarnya halusinasi kita yang dibuat oleh otak untuk mimpi kita"
akhirnya gue melakukan riset kecil - kecilan, setiap abis reprepan gue inget - inget kejadian sebelum gue tidur, hasilnya :
1. gue ngalamin reprepan karena gue lupa baca doa sebelum tidur
2. gue mulai bisa tau gejala - gejala klo gue udah mau kena reprepan, dipikiran itu terasa ada 2 pikiran, halah.. gue jd bingung ngejelasinnya.. intinya ada 2 pikiran antara pikiran gue dan entah siapa satu lagi, yang muncul bergantian, dan rasa ngantuk yang sangat padahal mata ga mau merem.

untuk hasil yang kedua gue masi ga bisa ngontrol, karena setiap gue ngeh ini pasti mau reprepan tetep aja gue tidur dan akhirnya ngalamin kejadian aneh itu. Jadi gue lebih milih untuk ga akan pernah lupa baca doa sebelum tidur.

jangan lupa baca doa sebelum tidur yah...

just share my story.. :)




Friday, February 15, 2013

Itinerary Gunung Gede

Harusnya kaya gini itinnya, tapi berhubung kondisi tak memungkinkan (kena badai seharian) jd ya melenceng dikit, :p

Hari ke-1
16 November 2012
16.00 - 18.00 : Perjalanan menuju Kp. Rambutan (Naek bis Jurusan Merak - Kp.Rambutan Rp 17.000)
18.00 - 19.00 : intersection with Eneng di Mesjid Kp.Rambutan,bagi - bagi logistik
19.00 - 23.00 : Perjalanan menuju Sukabumi turun di terminal sukabumi (Bis Kp.Rambutan Sukabumi Rp. 19.000)
23.00 - 02.00 : Nyarter angkot menuju pos Selabintana (Rp. 100.000)
02.00 - 07.00 : Istirahat,melengkapi Logistik, Registrasi
.........    - 08.00 : Memulai Pendakian
08.00 - 11.00 : Sampai dipos Cigeber, makan siang
11.00 - 12.00 : Istirahat Makan siang
12.00 - 15.30 : menuju pos Cileutik
15.30 - 16.15 : Istirahat
16.15 - 17.00 : menuju pos simpang gumuruh,
17.00 - 18.00 : menuju surya kencana
18.00 - 22.00 : camp, makan, sesi curhat
22.00 - ............ : Istirahat

Hari ke2
17 November 2012
...........  - 05.00 : Bangun pagiiii.. yeah
05.00 - 06.30 : makan pagi, enjoy Surken
06.30 - 08.00 : packing tek-tok ke puncak Gede
08.00 - 08.30 : perjalanan menuju puncak Gede
08.30 - 11.00 : Enjoy Puncak Gede
11.00 - 11.15 : kembali menuju camp surken
11.15 - 15.00 : Sampai di Camp, Enjoy Camp
15.00 - ............. :

Hari ke3
18 November 2012
............  - 05.00 : Bangun Pagi
05.00 - 07.00 : Sarapan
07.00 - 08.30 : Packing - packing
08.30 - 13.30 : Perjalanan Turun lewat Gunung Putri
13.30 - 15.00 : Sampai di pos gunung putri, registrasi dan istirahat diwarung deket pos
15.00 - 16.00 : menuju pertigaan cipanas, naek bis ke Kp. rambutan. (naek angkot Rp 4000)
16.00 - 18.00 : Sampai di Kp. Rambutan, kembali ke tempat masing - masing

Salam Lestari and Happy Traveling :)

Wednesday, February 13, 2013

Pulau Lima - Hidden Paradise of Banten


09 Februari 2013, pagi ini cuaca cerah, setelah beberapa minggu lalu cuaca tak menentu, angin kencang , hujan terus – terusan , dan mendung yang berkepanjangan.Diatas pembatas jalan saya duduk menunggu bis yang akan membawa saya ke Serang. Saya domisili di Cilegon kota yang tidak jauh dari Serang, hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit untuk dapat menginjakkan kaki di Serang dengan menggunakan bis dan perjalanan normal tentunya (red. tidak macet). Pukul 08.30 saya tiba di Patung, salah satu tempat pemberhentian jika ingin melakukan perjalanan di Serang, sehingga tidak perlu jauh-jauh untuk turun di terminal Pakupatan. Dari tempat ini, ada berbagai angkutan dengan berbagai  tujuan, yang hendak ingin ke pandeglang dan sekitarnya juga bisa dari tempat ini.
Tempat tujuan selanjutnya yaitu Alun – alun Serang , merupakan tempat melting point acara BPkoprol yang akan saya ikuti. Ada hal yang selalu membuat saya merasa aneh sekaligius lucu setiap kali saya mengunjungi Serang, apalagi saat harus memilih angkutan umum (red. angkot) karena menurut saya angkot di Serang ini seperti taksi, tidak usah khawatir jika tersesat, hanya cukup dengan mengatakan tempat tujuan yang dituju, kemudian akan langsung diantar sampai tujuan asalkan masih berwarna biru. Ya.. layaknya taksi tak perduli berapapun nomor angkutannya. Berbeda dengan kota lain, seperti di Bogor contohnya naik angkot harus sesuai nomor angkutan.
 Iqbal, Hutri , Saya (nunu)
Tepat pukul 08.00 saya sampai di Alun – alun Serang bersama teman saya, hutri dan Iqbal, disana sudah ada panitia dari BPkoprol dan beberapa peserta dari berbagai kota. Setelah Opening , perkenalan dan pengarahan peserta diharuskan untuk memilih salah satu tempat yang nantinya akan dijadikan bahan untuk menulis, selayaknya Traveler Writer. Karena waktu yang diberikan tidak memungkinkan untuk melakukan perjalan jauh maka saya dan peserta lainnya memilih tempat disekitaran serang, ada yang ke Banten Lama, Curug Gendang dan Anyer. Saya sendiri dan 3 teman saya (Eva, Haqi dan Iqbal) memilih untuk exploring Pulau Lima yang terletak di Karang Antu, Serang.
Jam 09.00 peserta sudah dipersilahkan untuk memulai perjalanannya. Saya sendiri memulainnya dengan mencicipi jajanan disekitar alun – alun serang. Sepanjang trotoar jalan sekitar Alun  - alun Serang telah dirubah menjadi tempat jajanan, ada jajanan zaman – zaman SD seperti telor gabus yang sekarang sudah jarang bisa ditemui, dengan merogoh kocek Rp 2000 saya sudah bisa mencicipi telor gabus, seakan balik lagi ke zaman dulu ketika memakannya :D
Jajanan lainnya disepanjang Alun – alun Serang  yaitu ada kupat sayur, soto ayam, bakso, batagor. Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk bisa mencicipi jajanan – jajanan ini harga untuk tiap porsinya berkisaran Rp 7000 sampai dengan Rp 10.000. Setelah puas mencicipi jajanan – jajanan, saya pun melanjutkan perjalanan ke pulau lima, dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit melewati gedung gubernur banten menuju angkutan umum yaitu di Pocis, berharap ada tebengan juga, lumayan untuk menghemat ongkos. Untuk ke pulau Lima saya menggunakan angkutan umum yang arahnya ke Karang Antu dengan tarif Rp 4000. Jalur angkutan ini juga melewati Banten Lama yang merupakan salah satu tempat wisata sejarah, benteng surosoan, kaibon, dan mesjid agung. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 45 menit ini seakan tidak terasa, karena sepanjang jalan saya dibuat takjub dengan pemandangan yang wah, langit biru yang cerah dengan hamparan sawah yang hijau, sungguh perpaduan warna yang sempurna ditambah dengan  angin yang semilir nan sejuk, keren.
Tiba diperempatan Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Karang Antu pukul 10.30. Pelabuhan Karang Antu ini selain tempat untuk menyebrang  merupakan pusat pelelangan ikan, sehingga saat tiba disana akan dihidangkan pemandangan kapal – kapal nelayan, warga yang sedang menjemur ikan asin, anak – anak kecil yang gembira sambil membersihkan perahu - perahu , warga yang ramah – ramah, kenapa saya mengatakan mereka ramah? Saat berjalan menuju tempat penyebrangan ada salah satu warga yang memanggil, tanpa kami tahu itu siapa, dia langsung mengajak ngobrol, bahkan bertanya menegenai pertandingan bola dengan Iqbal dan Haqi. Perjalannan menuju tempat penyebrangan yang jaraknya kurang lebih 500 m dari tempat saya turun menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit, setengah perjalanan melihat teman – teman peserta didalam 1 angkot yang ternyata satu tujuan yaitu ke pulau lima. Sampai ditempat penyebrangan yaitu diPos penyewaan kapal dan banana boat, benar saja kami bertemu teman peserta yang lain. Ditempat pos penyewaan ini kami bertemu dengan Pak Daeng. Pak Daeng ini orang yang mengurusi penyewaan perahu dan banana boat bagi mereka yang akan menyebrang, baik itu ke Pulau Lima, Pulau Burung atau Pulau Dua atau Pulau Tunda. Biaya penyebrangan untuk menyebrang ke pulau lima itu RP 75.000/orang paket lengkap untuk menyebrang PP, snorkeling dan banana boat. Setelah nego – nego akhirnya untuk paket lengkap itu kami cukup mengeluarkan uang RP 50.000/Orang.
Beberapa menit kemudian setelah Pak Daeng selesai melakukan persiapan untuk perahu dan banana boatnya, kami ber 16 ( saya, Haqi, Iqbal, Hutri dan 12 teman peserta BPKoprol yang lain) mulai berangkat dari pelabuhan karang antu ke Pulau Lima. Sebagian dari kami ada yang naik  perahu dan sebagian lagi menaiki banana boat, saya memilih naik banana boat dan tidak lupa untuk memakai pelampulang. 
Selama 15 menit perjalanan kami disuguhkan dengan hamparan laut yang biru dan cantik, meskipun warna perairan di pelabuhan sangat kotor dan airnya keruh, tapi ketika di lautan lepas air laut masi biru jernih dan ombak masih tenang. langit cerah dengan hiasan burung bangau putih menambah keindahan dan ketakjuban kami akan indahnya pemandangan ilahi ini, subhanallah... 
Ketika boat hampir menepi, mata kami tak lepas dengan keindahan pangkalan berlabuh untuk perahu yang terbuat dari kayu, yang berdiri kokoh diatas permukaan air. Saat menepi kami langsung berfoto - foto, seakan tak ingin melewatkan keindahannya. Kami disuguhkan dengan fenomena yang luar biasa, saat menaiki jembatan kayu tersebut tepat dibawahnya terdapat ratusan ikan, bahkan ribuan ikan, yang membentuk  suatu formasi yang luar biasa indah, terkadang membentuk formasi yang abstrak bahkan nampak seperti bentuk hati. Awalnya saya mengira ikan ini ikan teri karena bentuknya yang kecil dan imut, tapi kata pak daeng, ikan ini disebut ikan blungbung .
Pulau Lima yaitu salah satu pulau yang akan dijadikan objek wisata dengan keunggulan spot untuk snorklingnya, meskipun masih dalam pembangunan, terlihat dari masi belum beresnya pembuatan toilet dan terdapat beberapa saung. Kamipun langsung berganti pakaian, dan siap - siap untuk bermain - main dengan ombak.
Pilihan pertama yang kami lakukan adalah mencari spot snorkling dengan menggunakan banana boat saya, haqi , hutri, iqbal beserta peserta mulai menaiki banana boat. peralatan snorkling telah tersedia di boat, kaki katak dan snorkel. Dari atas banana boat terlihat terumbu karang - terumbu karang tapi sangat disayangkan terumbu karangnya banyak yang mati, dan masih belum ada spot snorkling yang bagus, kata abang yang di perahu spot snorklinnya masih belum ada, dan nanti memang akan di hidupkan kembali terumbu karang tersebut, semoga cepat ter-realisasi. setelah mengitari pulau dan puas berenang dilautan lepas, kamipun kembali ke pulau. Saat boat melaju dengan tenang, tiba - tiba banana boat terjatuh dan terbalik, alhasil penumpang banana boat jatuh, hahaha.. ini kejaidain yang tak disangka - sangka, Kata bapak yeng mengendarai boat , banana boat jatuh akibat kelebihan beban. Setelah beres - beres dan puas berfoto - foto, pukul 16.00 kami berempat pun memutuskan untuk pulang duluan dengan menggunakan banana boat.  Karena hari sudah sore ombak menjadi lebih besar, kami yang ada di banana boatpun tak bisa menghindar dari tamparan ombak yang buat basah baju kami. Air laut sudah mulai keruh, menandakan kami sedikit lagi sampai ke dermaga. Disekitar dermaga saya dikagetkan dengan kemunculan binatang yang hanya terlihat kepalanya, seperti ular.. tapi lebih besar lagi. Merasa ada binatang yang aneh saya langsung memberi tahu yang lain dan mereka pun terkaget - kaget. Binatang itu sedang berenang dan mirip ular cobra yang besar, khayalan saya langsung teringat dengan film anaconda, dan suasana langsung berubah horor, ngebayangin kalau nanti tiba - tiba banana boat oleng apa yang bakal terjadi dengan kami, hiii~ dan seiring berjalannya waktu ternyata binatang itu adalah biawak, tak hanya satu tapi banyak. Mereka tinggal disaluran - saluran air yang menuju dermaga. 15 menit berlalu dan kamipun sampai didermaga, setelah berganti baju dan mengurus biaya penyebrangan kamipun melanjutkan perjalan ke rumah dunia. Dari dermaga kami berjalan kaki selama 15 menit untuk sampain ke perempatan karang antu, dan mencari mobil yang ke arah Royal, dengan ongkos sebesar Rp 4000 dan waktu tempuh 45 menit kami sampai di Royal. Tak ingin melewatkan kuliner khas Serang kamipun mampir ke Gang Rendah Pasar Lama untuk mencicipi Nasi Sum - sum. Nasi Sum - sum ini merupakan nasi yang telah diracik dengan bumbu - bumbu dan ditambahkan dengan sum - sum yang dibungkus dengan daun pisang, cara penyajiannya yaitu dengan cara dibakar terlebih dahulu. Ada beberapa menu di Nasi Bakar sum - sum ini diantaranya Nasi Bakar sum - sum kerbau Rp 12. 000/porsi , sum - sum sapi Rp 12. 000/porsi , sum - sum sosis Rp 14. 000/porsi, sum - sum keju Rp 14. 000/porsi, dan sum - sum spesial Rp 16. 000/porsi. Selain itu diwarung nasi sum - sum ini terdapat menu lain yaitu sate kerbau, sate sapi, sate keong dan otak - otak. Kami pun memesan nasi sum - sum original, sate kerbau, sate keong dan otak - otak, tanpa menunggu lama setelah makanan tersebut disajikan dimeja kami,dengan beberapa menit kami habis melahapnya. Setelah perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke rumah dunia dengan menggunakan angkot, samapi dedepan gang kami pun melanjukan berjalan kaki kurang lebih 1 km.
sebelum berangkat nyari spot snorkling

 Haqi paling depan padahal deg - degan :p

 korban banana boat oleng :p

Salam Lestari and Happy Traveling :)