Labels

Absurd (5) Anything (3) Interest (4) Just saying (11) My Peak (13) Puisi (2) Travelling (17)

Saturday, December 7, 2013

Gunung Tertinggi Jawa Barat 'Ceremai' #3



~Sudah pukul setengah 6 pagi, pintu tenda dibuka udara dingin langsung masuk dan membangunkan gue yang masih ngantuk, setengah merem gue liat kaka chen sudah diluar lagi bakar - bakaran sedangakan haqi masih berbalut sleeping bag. Dari luar kaka chen teriak - teriak.. "bangun..bangun.. masak.. masak". Dan gue baru inget kita harus summit. Guepun langsung semangat 45 keluar tenda dan masak bareng. 


Menu sarapan pagi kita yaitu roti bakar + nasi +++ lainnya *lupa hehe piss...
tak lupa ahli gizi kami mengatur pembagian makanan, agar tidak terjadi kerusuhan, yaps harus seimbang. Setelah itu kami merapikan tenda dan packing, Rencananya kami muncak hanya membawa daypack yang isinya perbekalan, sedangkan keril - keril kami simpan ditempat tersembunyi. Setelah muncak kami langsung turun dengan mengambil jalur palutungan kembali.
Pos selanjutnya yaitu 
- Pos Pasanggrahan, jalur ke pos ini menanjak dan tanpa henti (yaiyalah namanya juga naek gunung :p) dan cukup menguras tenaga dan perbekalan, lagi - lagi kami beristirahat 5 menit sebelum pos.. entah kenapa, heu.. di pos ini tempatnya cukup luas, cukup untuk mendirikan 4 -5 tenda.


Pos Pasanggrahan, 1,6 KM menuju Puncak

 - Pos Goa Walet, Jalur setelah pos pasanggrahan sudah mulai menanjak dan tiada ampun, vegetasi sudah berubah dan pohon - pohon sudah jarang. Tanjakan pun didominasi dengan bebatuan tak jarang untuk melewatinya kami harus sedikit memanjat (langsung bergaya kaya ngewall climbing :p) sebelum menuju puncak (bukan acara audisi) terdapat persimpangan, jika kekanan dan turun ke bawah menuju gua walet sedangkan jika jalan terus ke atas menuju ke arah puncak. dan itulah tujuan kami.Puncak terlihat jelas, tapi terasa jauh, diperjalanan kamipun banyak berpapasan dengan pendaki - pendaki lain dan saling memberi semangat. Pijakan sudah mulai tak bersahabat licin dan rapuh, kami harus hati - hati dalam melangkah.
Dan Taraaaa... kami sampai dipuncak, Rasa capek yang kami rasakan langsung hilang, berganti dengan senyum bahagia.. kami ada dipuncak tertinggi dijawa barat sekarang... yeah.
Pemandangan yg luar biasa... meskipun berkabut dan dinginnya luar biasa, melihat puncak ceremai, dan biru kawah yang adeem gagah.. adeeeem. Langsung flashback gimana perjuangan untuk berada ditempat ini, jalan kaki hampir lebih dari 10 jam, langkah yang semakin berat dan beban dipunggung yang makin terasa. Alhamdulillah..

Puncak... :D


(again) puncak Ceremai
Puncak Ceremai 3078 mdpl

Tapi cuaca sedang tak bersahabat dengan kami, baru 10 menit berpijak didataran tertinggi di Jawa Barat hujan sudah menyambut kami. Bukan hujan gerumis rintik - rintik romantis ini Hujan Badai, apa kabar dengan kami yang masih ada dipuncak? Kamipun langsung turun dengan medan yg seperti najak dan sekarang ditambah dengan air, mantap. Kamipun memutuskan untuk berteduh di gua walet ya meskupun perjalan untuk ke gue walet pun membutuhkan perjuangan, tapi hanya tempat itu yang paling aman (sepertinya). Sampai digua walet baju kami sudah basah, basah kedalem - dalem. Cuma kaka beni yang bajunya masih kering (efek jaket dewa). Kaki dan jari - jari tangan gue udah mulai kaku dan ga berasa, lapar pula.. dan disini perkataan sudah tidak sinkron dengan tindakan (otak beku). Diarea gua walet ini terdapat sumber air yang katanya angin - anginan, berlimpah saat musim hujan dan kering kerontang kala kemarau. Di Goa Walet ini cocok untuk camping, area gua yang luas dan didepan guapun terdapat area tanah yang luas cukup untuk mendirikan 4-5 tenda. Saat kami berteduhpun terdapat pendaki lain yang mendirikan tenda disana, karena hujan besar area didepan gua menjadi sedikit banjir, dan sepertinya tenda merekapun kebanjiran. Mereka sempat menawarkan untuk ngopi bareng, tapi sepertinya tenda mereka tidak cuckup untuk menampung kami, kamipun memutuskan untuk tetep berteduh didalam gua. Setelah membuat minuman dan makanan penghangat, hujan pun mulai berangsur reda. Kami segera melanjutkan perjalanan. Sedikit tersesat, karena salah memilih jalur, jalur yang sempit dan banyak akar - akar + pepohonan berduri, tangan gue pun jadi korbannya, beset - beset. Sampai diarea camp kami semalam, kami langsung mengambil keril - keril kami dari tempat persembunyian, dan sayangnya basah (heu..heu) untungnya barang - barang yang gue bawa sudah dibungkus dengan plastik, begitupun dengan yang lain kecuali kaka anjar, daleman keringnya basah haha. Hujan tak reda - reda dan hari sudah sore, rencana untuk turun kami batalkan dengan mempertimbangkan cuaca dan kondisi team, kamipun bermalam kembali dan mendirikan tenda (kembali). Badan sudah mulai kaku dan dingin luar biasa, kamipun bergantian untuk ganti baju. Setelah itu cewe - cewe memasak sedangkan cowo - cowo malah lagi arisan didalem tenda.

Dari dalam tenda terdengar percakapan aneh para cowo, 'Ha? anjar pake kanc*utnya ucu?' (efek dalemannya pada basah) disusul ama tawa mereka, Ish si kaka anjar onyon sekali membuka aib sendiri. Langsung terjadi ceng - cengan diantara kami, canda tawapun langsung membunuh sepi kala itu.

***
Pagi - pagi kami sudah bangun, siap packing dan kembali ke duanianya masing - masing. Saat turun gue memutuskan untuk pake sendal, dan ini keputusan sangat - sangat salah apalagi dengan tidak memakai kaos kaki, alhasil kaki gue lecet dan sakit.
Perjalanan turun kali ini aga sulit licin dan banyak pohon tumbang yang baru, mungkin efek hujan kemarin. Di pos cigowong kami beristirahat memasak dan bersih - bersih, tak lupa kaka anjar menjemur kanc*tnya.. hehe

Mari makan dan bakar kanc*t #eh


Semenderita apapun saat mandaki gunung, selalu ada alasan untuk kembali :)


-Selesai-

Thanks to My Team :
- My darl
- Kaka Chen
- Maisa
- Teh Indah
- Teh Ucu
- Kaka Anjar
- Kaka Beni

2 comments: