Labels

Absurd (5) Anything (3) Interest (4) Just saying (11) My Peak (13) Puisi (2) Travelling (17)

Wednesday, February 13, 2013

Pulau Lima - Hidden Paradise of Banten


09 Februari 2013, pagi ini cuaca cerah, setelah beberapa minggu lalu cuaca tak menentu, angin kencang , hujan terus – terusan , dan mendung yang berkepanjangan.Diatas pembatas jalan saya duduk menunggu bis yang akan membawa saya ke Serang. Saya domisili di Cilegon kota yang tidak jauh dari Serang, hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit untuk dapat menginjakkan kaki di Serang dengan menggunakan bis dan perjalanan normal tentunya (red. tidak macet). Pukul 08.30 saya tiba di Patung, salah satu tempat pemberhentian jika ingin melakukan perjalanan di Serang, sehingga tidak perlu jauh-jauh untuk turun di terminal Pakupatan. Dari tempat ini, ada berbagai angkutan dengan berbagai  tujuan, yang hendak ingin ke pandeglang dan sekitarnya juga bisa dari tempat ini.
Tempat tujuan selanjutnya yaitu Alun – alun Serang , merupakan tempat melting point acara BPkoprol yang akan saya ikuti. Ada hal yang selalu membuat saya merasa aneh sekaligius lucu setiap kali saya mengunjungi Serang, apalagi saat harus memilih angkutan umum (red. angkot) karena menurut saya angkot di Serang ini seperti taksi, tidak usah khawatir jika tersesat, hanya cukup dengan mengatakan tempat tujuan yang dituju, kemudian akan langsung diantar sampai tujuan asalkan masih berwarna biru. Ya.. layaknya taksi tak perduli berapapun nomor angkutannya. Berbeda dengan kota lain, seperti di Bogor contohnya naik angkot harus sesuai nomor angkutan.
 Iqbal, Hutri , Saya (nunu)
Tepat pukul 08.00 saya sampai di Alun – alun Serang bersama teman saya, hutri dan Iqbal, disana sudah ada panitia dari BPkoprol dan beberapa peserta dari berbagai kota. Setelah Opening , perkenalan dan pengarahan peserta diharuskan untuk memilih salah satu tempat yang nantinya akan dijadikan bahan untuk menulis, selayaknya Traveler Writer. Karena waktu yang diberikan tidak memungkinkan untuk melakukan perjalan jauh maka saya dan peserta lainnya memilih tempat disekitaran serang, ada yang ke Banten Lama, Curug Gendang dan Anyer. Saya sendiri dan 3 teman saya (Eva, Haqi dan Iqbal) memilih untuk exploring Pulau Lima yang terletak di Karang Antu, Serang.
Jam 09.00 peserta sudah dipersilahkan untuk memulai perjalanannya. Saya sendiri memulainnya dengan mencicipi jajanan disekitar alun – alun serang. Sepanjang trotoar jalan sekitar Alun  - alun Serang telah dirubah menjadi tempat jajanan, ada jajanan zaman – zaman SD seperti telor gabus yang sekarang sudah jarang bisa ditemui, dengan merogoh kocek Rp 2000 saya sudah bisa mencicipi telor gabus, seakan balik lagi ke zaman dulu ketika memakannya :D
Jajanan lainnya disepanjang Alun – alun Serang  yaitu ada kupat sayur, soto ayam, bakso, batagor. Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk bisa mencicipi jajanan – jajanan ini harga untuk tiap porsinya berkisaran Rp 7000 sampai dengan Rp 10.000. Setelah puas mencicipi jajanan – jajanan, saya pun melanjutkan perjalanan ke pulau lima, dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit melewati gedung gubernur banten menuju angkutan umum yaitu di Pocis, berharap ada tebengan juga, lumayan untuk menghemat ongkos. Untuk ke pulau Lima saya menggunakan angkutan umum yang arahnya ke Karang Antu dengan tarif Rp 4000. Jalur angkutan ini juga melewati Banten Lama yang merupakan salah satu tempat wisata sejarah, benteng surosoan, kaibon, dan mesjid agung. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 45 menit ini seakan tidak terasa, karena sepanjang jalan saya dibuat takjub dengan pemandangan yang wah, langit biru yang cerah dengan hamparan sawah yang hijau, sungguh perpaduan warna yang sempurna ditambah dengan  angin yang semilir nan sejuk, keren.
Tiba diperempatan Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Karang Antu pukul 10.30. Pelabuhan Karang Antu ini selain tempat untuk menyebrang  merupakan pusat pelelangan ikan, sehingga saat tiba disana akan dihidangkan pemandangan kapal – kapal nelayan, warga yang sedang menjemur ikan asin, anak – anak kecil yang gembira sambil membersihkan perahu - perahu , warga yang ramah – ramah, kenapa saya mengatakan mereka ramah? Saat berjalan menuju tempat penyebrangan ada salah satu warga yang memanggil, tanpa kami tahu itu siapa, dia langsung mengajak ngobrol, bahkan bertanya menegenai pertandingan bola dengan Iqbal dan Haqi. Perjalannan menuju tempat penyebrangan yang jaraknya kurang lebih 500 m dari tempat saya turun menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit, setengah perjalanan melihat teman – teman peserta didalam 1 angkot yang ternyata satu tujuan yaitu ke pulau lima. Sampai ditempat penyebrangan yaitu diPos penyewaan kapal dan banana boat, benar saja kami bertemu teman peserta yang lain. Ditempat pos penyewaan ini kami bertemu dengan Pak Daeng. Pak Daeng ini orang yang mengurusi penyewaan perahu dan banana boat bagi mereka yang akan menyebrang, baik itu ke Pulau Lima, Pulau Burung atau Pulau Dua atau Pulau Tunda. Biaya penyebrangan untuk menyebrang ke pulau lima itu RP 75.000/orang paket lengkap untuk menyebrang PP, snorkeling dan banana boat. Setelah nego – nego akhirnya untuk paket lengkap itu kami cukup mengeluarkan uang RP 50.000/Orang.
Beberapa menit kemudian setelah Pak Daeng selesai melakukan persiapan untuk perahu dan banana boatnya, kami ber 16 ( saya, Haqi, Iqbal, Hutri dan 12 teman peserta BPKoprol yang lain) mulai berangkat dari pelabuhan karang antu ke Pulau Lima. Sebagian dari kami ada yang naik  perahu dan sebagian lagi menaiki banana boat, saya memilih naik banana boat dan tidak lupa untuk memakai pelampulang. 
Selama 15 menit perjalanan kami disuguhkan dengan hamparan laut yang biru dan cantik, meskipun warna perairan di pelabuhan sangat kotor dan airnya keruh, tapi ketika di lautan lepas air laut masi biru jernih dan ombak masih tenang. langit cerah dengan hiasan burung bangau putih menambah keindahan dan ketakjuban kami akan indahnya pemandangan ilahi ini, subhanallah... 
Ketika boat hampir menepi, mata kami tak lepas dengan keindahan pangkalan berlabuh untuk perahu yang terbuat dari kayu, yang berdiri kokoh diatas permukaan air. Saat menepi kami langsung berfoto - foto, seakan tak ingin melewatkan keindahannya. Kami disuguhkan dengan fenomena yang luar biasa, saat menaiki jembatan kayu tersebut tepat dibawahnya terdapat ratusan ikan, bahkan ribuan ikan, yang membentuk  suatu formasi yang luar biasa indah, terkadang membentuk formasi yang abstrak bahkan nampak seperti bentuk hati. Awalnya saya mengira ikan ini ikan teri karena bentuknya yang kecil dan imut, tapi kata pak daeng, ikan ini disebut ikan blungbung .
Pulau Lima yaitu salah satu pulau yang akan dijadikan objek wisata dengan keunggulan spot untuk snorklingnya, meskipun masih dalam pembangunan, terlihat dari masi belum beresnya pembuatan toilet dan terdapat beberapa saung. Kamipun langsung berganti pakaian, dan siap - siap untuk bermain - main dengan ombak.
Pilihan pertama yang kami lakukan adalah mencari spot snorkling dengan menggunakan banana boat saya, haqi , hutri, iqbal beserta peserta mulai menaiki banana boat. peralatan snorkling telah tersedia di boat, kaki katak dan snorkel. Dari atas banana boat terlihat terumbu karang - terumbu karang tapi sangat disayangkan terumbu karangnya banyak yang mati, dan masih belum ada spot snorkling yang bagus, kata abang yang di perahu spot snorklinnya masih belum ada, dan nanti memang akan di hidupkan kembali terumbu karang tersebut, semoga cepat ter-realisasi. setelah mengitari pulau dan puas berenang dilautan lepas, kamipun kembali ke pulau. Saat boat melaju dengan tenang, tiba - tiba banana boat terjatuh dan terbalik, alhasil penumpang banana boat jatuh, hahaha.. ini kejaidain yang tak disangka - sangka, Kata bapak yeng mengendarai boat , banana boat jatuh akibat kelebihan beban. Setelah beres - beres dan puas berfoto - foto, pukul 16.00 kami berempat pun memutuskan untuk pulang duluan dengan menggunakan banana boat.  Karena hari sudah sore ombak menjadi lebih besar, kami yang ada di banana boatpun tak bisa menghindar dari tamparan ombak yang buat basah baju kami. Air laut sudah mulai keruh, menandakan kami sedikit lagi sampai ke dermaga. Disekitar dermaga saya dikagetkan dengan kemunculan binatang yang hanya terlihat kepalanya, seperti ular.. tapi lebih besar lagi. Merasa ada binatang yang aneh saya langsung memberi tahu yang lain dan mereka pun terkaget - kaget. Binatang itu sedang berenang dan mirip ular cobra yang besar, khayalan saya langsung teringat dengan film anaconda, dan suasana langsung berubah horor, ngebayangin kalau nanti tiba - tiba banana boat oleng apa yang bakal terjadi dengan kami, hiii~ dan seiring berjalannya waktu ternyata binatang itu adalah biawak, tak hanya satu tapi banyak. Mereka tinggal disaluran - saluran air yang menuju dermaga. 15 menit berlalu dan kamipun sampai didermaga, setelah berganti baju dan mengurus biaya penyebrangan kamipun melanjutkan perjalan ke rumah dunia. Dari dermaga kami berjalan kaki selama 15 menit untuk sampain ke perempatan karang antu, dan mencari mobil yang ke arah Royal, dengan ongkos sebesar Rp 4000 dan waktu tempuh 45 menit kami sampai di Royal. Tak ingin melewatkan kuliner khas Serang kamipun mampir ke Gang Rendah Pasar Lama untuk mencicipi Nasi Sum - sum. Nasi Sum - sum ini merupakan nasi yang telah diracik dengan bumbu - bumbu dan ditambahkan dengan sum - sum yang dibungkus dengan daun pisang, cara penyajiannya yaitu dengan cara dibakar terlebih dahulu. Ada beberapa menu di Nasi Bakar sum - sum ini diantaranya Nasi Bakar sum - sum kerbau Rp 12. 000/porsi , sum - sum sapi Rp 12. 000/porsi , sum - sum sosis Rp 14. 000/porsi, sum - sum keju Rp 14. 000/porsi, dan sum - sum spesial Rp 16. 000/porsi. Selain itu diwarung nasi sum - sum ini terdapat menu lain yaitu sate kerbau, sate sapi, sate keong dan otak - otak. Kami pun memesan nasi sum - sum original, sate kerbau, sate keong dan otak - otak, tanpa menunggu lama setelah makanan tersebut disajikan dimeja kami,dengan beberapa menit kami habis melahapnya. Setelah perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke rumah dunia dengan menggunakan angkot, samapi dedepan gang kami pun melanjukan berjalan kaki kurang lebih 1 km.
sebelum berangkat nyari spot snorkling

 Haqi paling depan padahal deg - degan :p

 korban banana boat oleng :p

Salam Lestari and Happy Traveling :)

11 comments:

  1. nama dermaganya apa yah buat ke pulau lima?
    trus nanti nginapnya dmna?
    makasih :)

    ReplyDelete
  2. dermaga karang antu namanya, ga nginep jadi bolak balik..

    ReplyDelete
  3. bagi para traveler yang ingin berwisata ke pulau Lima,pulau empat, pulau tiga,pulau tunda hub Andi cp :087771803851

    ReplyDelete
  4. Wisata ke pulau tiga/empat/lima/tunda, bisa hubungi kita di 08777-111-7750 ya :)

    ReplyDelete
  5. Kalo biaya nyebrang ke pulau dua(burung) kena berapa mas perorang ya.

    ReplyDelete
  6. Kalo biaya nyebrang ke pulau dua(burung) kena berapa mas perorang ya.

    ReplyDelete
  7. Itu bayarnya harus perorang YA??kalosatu kapal bolakbalik bisaagaa?jadibayar kapalnyaaja..perorangnya gausabayar

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete